2. Yang dimaksud dengan Pendekatan Etik dan Pendekatan Emik beserta contoh-contohnya dalam bidang kajian administrasi, yaitu :
Pendekatan Etik, yaitu suatu pendekatan yang berusaha untuk memberikan gambaran umum /general dan ramalan tentang perilaku masyakat dalam situasi tertentu.
Contohnya : Siapa saja yang hadir dalam acara rapat pembentukan panitia peringatan hari kesaktian pancasila.
Pendekatan Emik, yaitu suatu pendekatan yang berupaya untuk mengkomunikasikan keadaan dalam diri (Inner Psychological State) dan perasaan individu yang berkaitan dengan suatu perilaku. Asumsi dasar dari pendekatan Emik adalah bahwa pelaku/aktor suatu tindakan itu lebih tahu tentang proses-proses yang terjadi dalam dirinya dari pada orang lain. Pengetahuan tentang proses mental itu diperlukan untuk memahami mengapa seseorang melakukan suatu tindakan atau menolak melakukan tindakan tersebut.
Contohnya : Apa makna pemberian bantuan bagi masyarakat yang terkena bencana banjir.
PERTANYAAN:
Berikan contoh fungsi bahasa sebagai alat komunikasi!
JAWABAN:
Peran bahasa sebagai alat komunikasi birokrasi dalam masyarakat yang multi-etnik seperti Indonesia ini menjadi masalah yang serius yang dapat menghambat proses perkembangan dan pembangunan, yaitu :
Bahasa dalam birokrasi mempunyai arti yang sangat penting untuk saling mengkomunikasikan tugas dan fungsinya dalam mengatur mekanisme pemerintahan dengan efisien. Karena kita ketahui bahwa birokrasi sangat identik diberbagai negara, khususnya dalam sistem politik dan pemerintahan. Dapat kita bayangkan bagaimana keadaan birokrasi, jika manusia tidak memiliki kemampuan berbahasa. Sebagaimana disampaikan Ernst Cassirer, bahwa keunikan manusia sebenarnya bukanlah terletak pada kemampuan berpikirnya melainkan terletak pada kemampuan berbahasa. Ia menyebutkan manusia sebagai Animal Symbolicum, mahluk yang mempergunakan simbol, yang secara generik mempunyai cakupan yang luas daripada Homo sapiens yakni mahluk yang berpikir, sebab dalam kegiatan berpikirnya manusia menggunakan simbol. Bahasa memungkinkan manusia berpikir secara abstrak di mana obyek-obyek yang faktual ditransformasikan menjadi simbol-simbol bahasa yang bersifat abstrak. Dengan adanya transformasi ini maka manusia dapat berpikir mengenai sesuatu obyek tertentu meskipun obyek tersebut secara faktual tidak berada ditempat dimana kegiatan berpikir itu dilakukan.