PERILAKU KONSUMEN 1. Perilaku konsumen Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (1990), perilaku konsumen diartikan “…. Those actions directly involved in obtaining, consuming, and disposing of products and services, including the decision processes that precede and follow this action” (p.3). Perilaku konsumen merupakan tindakan–tindakan yang terlibat secara langsung dalam memperoleh, mengkonsumsi, dan membuang suatu produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan – tindakan tersebut. Menurut Mowen (1995), “ Consumer behavior is defined as the study of the buying units and the exchange processes involved in acquiring, consume, disposing of goods, services, experiences, and ideas” (p.5). Perilaku konsumen adalah aktivitas seseorang saat mendapatkan, mengkonsumsi, dan membuang barang atau jasa (Blackwell, Miniard, & Engel, 2001). Sedangkan The American Marketing Association mendefinisikan perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis dari pengaruh dan kesadaran, perilaku, dan lingkungan dimana manusia melakukan pertukaran aspek hidupnya. Dalam kata lain perilaku konsumen mengikutkan pikiran dan perasaanyang dialami manusia dan aksi yang dilakukan saat proses konsumsi (Peter & Olson, 2005). Perilaku konsumen menitikberatkan pada aktivitas yang berhubungan dengan konsumsi dari individu. Perilaku konsumen berhubungan dengan alasan dan tekanan yang mempengaruhi pemilihan, pembelian, penggunaan, dan pembuangan barang dan jasa yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pribadi (Hanna & Wozniak, 2001). Katona (dalam Munandar, 2001) memandang perilaku konsumen sebagai cabang ilmu dari perilaku ekonomika (behavioral economics). Selain itu, menurut Dieben (2004) perilaku konsumen adalah “the decision process and physical activity individuals engange in when evaluating, acquiring, using or disposing of goods and services” mencakup perolehan, penggunaan disposisi produk, jasa, waktu, dan gagasan. Dalam perilaku konsumen terdapat consumer dan customer. Menurut Engel (dalam Mangkunegara, 2002) mengemukakan bahwa perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai tindakan-tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang-barang jasa ekonomis termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut. Loudon dan Bitta (1984) mendefinisikan perilaku konsumen yaitu sebagai proses pengambilan keputusan dan aktivitas individu secara fisik yang dilibatkan dalam mengevaluasi, memperoleh, mempergunakan barang-barang dan jasa. Menurut Peter dan Oslo (dalam Rangkuti, 2002) menyatakan bahwa perilaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku dan kejadian di sekitar kita dimana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka. Gerald Zaltman dan Melanie Wallendorf menjelaskan bahwa perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan proses dan hubungan sosial yang dilakukan oleh individu, kelompok dan oraganisasi dalam mendapatkan, menggunakan sesuatu produk sebagai suatu akibat dari pengalamannya dengan produk, pelayanan dan sumber-sumber lainnya. Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan barang-barang atau jasa ekonomi yang selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu. Selain itu merupakan tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa termasuk proses keputusan yang me Adalah tingkah laku dari konsumen, dimana mereka dapat mengilustrasikan pencarian untuk membeli, menggunakan, mengevaluasi dan memperbaiki suatu produk dan jasa mereka. Focus dari perilaku konsumen adalah bagaimana individu membuat keputusan untuk menggunakan sumber daya mereka yang telah tersedia untuk mengkonsumsi suatu barang. Dua wujud konsumen 1. Personal Consumer : konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk penggunaannya sendiri. 2. Organizational Consumer : konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dan menjalankan organisasi tersebut. Production concept Konsumen pada umumnya lebih tertarik dengan produk-produk yang harganya lebih murah. Mutlak diketahui bahwa objek marketing tersebut murah, produksi yang efisien dan distribusi yang intensif. Product concept Konsumen akan menggunakan atau membeli produk yang ditawarkan tersebut memiliki kualitas yang tinggi, performa yang terbaik dan memiliki fitur-fitur yang lengkap. Selling concept Marketer memiliki tujuan utama yaitu menjual produk yang diputuskan secara sepihak untuk diproduksi. Marketing concept Perusahaan mengetahui keinginan konsumen melalui riset yang telah dilakukan sebelumnya, kemudian memproduksi produk yang diinginkan konsumen. Konsep ini disebut marketing concept. Market segmentation Membagi kelompok pasar yang heterogen ke kelompok pasar yang homogen. Market targeting Memlih satu atau lebih segmen yang mengidentifikasikan perusahaan untuk menentukan. Positioning Mengembangkan pemikiran yang berbeda untuk barang dan jasa yang ada dalampikiran konsumen. Menyediakan nilai pelanggan didefinisikan sebagai rasio antara keuntungan yang dirasakan sumber-sumber (ekonomi, fungsional dan psikologi) digunakan untuk menghasilkan keuntungan-keuntungan tersebut. Keuntungan yang telah dirasakan berupa relative dan subjektif. Kepuasan pelanggan adalah persepsi individu dari performa produk atau jasa dalam hubungannya dengan harapan-harapan. Mempertahankan konsumen adalah bagaimana mempertahankan supaya konsumen tetap loyal dengan satu perusahaan dibandingkan dengan perusahaan lain, hamper dalam semua situasi bisnis, lebih mahal untuk mencari pelanggan baru dibandingkan mempertahankan yang sudah ada. Etika pasar dan tanggung jawab social Konsep pemasaran social mewajibkan semua pemasar wapada terhadap prinsip tanggung jawab social dalam memasarkan barang atau jasa mereka, oleh sebab itu pemasar harus mampu memuaskan kebutuhan dan keinginan dari targt pasar mereka. Praktek etika dan tangung jawab social dalah bisnis yang bagus, tidak hanya meningkatkan penjualan tetapi menghasilkan kesan yang baik. 2. Pendekatan perilaku konsumen Perilaku Konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan,pembelian dan penggunaan serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbanganyang matang. 2.1 Macam- macam pendekatan perilaku konsumen Pendekatan untuk mempelajari tingkah laku konsumen ada 2, yaitu: • Pendekatan Marginal Utility (Cardinal) yaitu pendekatan dengan anggapan bahwa kepuasan konsumen dapat diukur dengan satu satuan, misalnya uang. Dalam pendekatan ini digunakan beberapa anggapan yaitu utility bisa diukur dengan uang, berlakunya Hukum Gossen dan konsumen berusaha memaksimalkan kepuasan. • Pendekatan Indifference Curve (Ordinal) yaitu pendekatan dengan anggapan bahwa kepuasan konsumen tidak dapat dengan satu satuan. Tingkat kepuasan konsumen hanya dapat dinyatakan lebh tinggi atau lebih rendah. Dalam pendekatan ini digunakan beberapa anggapan yaitu konsumen mempunyai pola preferensi akan barang-barang tertentu, konsumen mempunyai sejumlah uang tertentu, dan konsumen berusaha memaksimalkan kepuasan. Untuk contoh Pendekatan Cardinal mari kita beri contoh dalam produk bola. Harga bola A 20 ribu rupiah sedangkan harga bola B 30 ribu rupiah. Maka jika dilihat dari Pendekatan Cardinal untuk mencapai kepuasan maksimum konsumen akan membeli bola B karena satuan yang digunakan yaitu uang, lebih tinggi kepada bola B daripada bola A. Untuk contoh Pendekatan Ordinal mari kita beri contoh dalam transfer pemain sepak bola. Misalkan harga Neymar 60 milyar euro, sedangkan harga Silva 50 milyar euro. Saat Real Madrid ingin membeli seorang pemain, maka Thiago Silva yang akan dibeli oleh Real Madrid. Meskipun harga Neymar lebih tinggi daripada Silva, akan tetapi Real Madrid bukan memilih pemain berdasarkan harga akan tetapi berdasarkan kualitas permainan yang lebih bagus, Neymar atau Silva. Maka demi memaksimalkan kepuasan Silva-lah yang akan dibeli Real Madrid. 2.2 Kepuasan perilaku konsumen terhadap macam-macam perilaku konsumen Setiap konsumen melakukan berbagai macam keputusan mengenai aktifitas kehidupan. Seringkali berbagai macam keputusan harus dilakukan oleh setiap konsumen pada setiap hari. Schiffman dan Kanuk (1994) dalam Ujang Sumarwan (2004:289) mendefinisikan suatu keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Sebelum kita membahas tentang proses pengambilan keputusan oleh konsumen, ada baiknya kita mengetahui tentang perilaku konsumen. Perilaku Konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memnuhi kebutuhan da keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yg mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (hgh involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang. Pemahaman akan perilaku konsumen dapat diaplikasikan dalam beberapa hal, yang pertama adalah untuk merancang sebuah strategi pemasaran yang baik, misalnya menentukan kapan saat yang tepat perusahaan memberikan diskon untuk menarik pembeli. Kedua, perilaku konsumen dapat membantu pembuat keputusan membuat kebijakan publik. Misalnya dengan mengetahui bahwa konsumen akan banyak menggunakan transportasi saat lebaran, pembuat keputusan dapat merencanakan harga tiket transportasi di hari raya tersebut. Aplikasi ketiga adalah dalam hal pemasaran sosial(social marketing), yaitu penyebaran ide di antara konsumen. Dengan memahami sikap konsumen dalam menghadapi sesuatu, seseorang dapat menyebarkan ide dengan lebih cepat dan efektif. Pada saat konsumen membeli sebuah produk, umumnya konsumen mengikuti suatu proses atau tahapan dalam pengambilan keputusan. Menurut Engel et al. (1994:31-32) dan Lamb et al. (2001:188), ada lima tahapan yaitu : 1. Pengenalan Masalah (problem recognition). Konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang di hadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul, konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan dibeli. 2. Pencarian Informasi (information source). Setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk menyeleasikan permasalahan yang ada melalui pencarian informasi. Proses pencarian informasi dapat berasal dari dalam memori (internal) dan berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal) 3. Mengevaluasi Alternatif (alternative evaluation). Setelah konsumen mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengahadapi permasalahan yang dihadapinya. 4. Keputusan Pembelian (purchase decision). Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian. Terkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan. 5. Evaluasi Pasca Pembelian (post-purchase evaluation). Merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian. Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan akan merek produk tersebut pada masa depan. Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan permintaan konsumen pada masa depan. Selain tahap-tahap pada proses pengambilan keputusan oleh konsumen, terdapat pula faktor-faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian : 1. Motivasi (motivation) = suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu. 2. Persepsi (perception) = hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap rangsangan tersebut. 3. Pembentukan sikap (atitude formation) = penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka/tidak suka seseorang akan suatu hal. 4. Integrasi (integration) = kesatuan antara sikap dan tindakan. Integrasi merupakan respon atas sikap yang di ambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak membeli produk tersebut. 3. Konsep elastisitas dan macam-macam besaran elastisitas A. Elastisitas Permintaan Hukum permintaan dan penawaran menunjukkan bahwa jika terjadi perubahan harga, maka kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan akan berubah. Hukum permintaan dan penawaran ternyata tidak mempengaruhi perkembangan dari seberapa besar dari perubahan permintaan dan penawaran dari harga yang berubah. B. Pengertian Elastisitas Permintaan Hukum permintaan hanya berlaku pada keadaan Cateris paribus. Perubahan harga akan mengakibatkan perubahan permintaan, menyebabkan elastisitas permintaan atau pemuluran pemintaan. Elastisitas permintaan merupakan suatu ukuran mengenai perubahan yang relatif pada jumlah harga. Rumus = Ed > 1. Elastisitas permintaan adalah derajat kepekaan jumlah barang yang diminta karena perubahan harga itu. Menurut Alfred Marshall, elastisitas permintaan dibagi 5, yaitu: 1. Permintaan elastis: permintaan terhadap suatu barang yang sangat dipengaruhi perubahan harga. Persamaan: Ed > I 2 Permintaan inelastis: permintaan terhadap suatu barang yang kurang dipengaruhi oleh suatu perubahan harga. Ed < > I 3. Permintaan elastis uniter: permintaan elastis uniter berlaku pada permintaan barang kebutuhan sekunder yang tidak terpengaruh penjualan meski harga mengalami naik – turun harga. Ed = I 4. Permintaan elastis sempurna: permintaan terhadap suatu benda sekalipun Permintaan inelastis sempurna: permintaan terhadap suatu benda tidak berubah, berapapun tinggi rendahnya suatu tingkatan harga. Ed = 0 C. Faktor yang mempengaruhi Elastisitas Permintaan Faktor – faktor yang mempengaruhi elastisitas dari suatu permintaan antara lain: 1. Benda subtitusi. 2. Keragaman barang. 3. Jangka waktu pertimbangan. 4. Bagian pendapatan yang dibelanjakan. D. Pengertian Elastisitas Penawaran Elastisitas penawaran adalah sebuah kepekaan seberapa besar kepekaan penawaran terhadap perubahan harga, elastisitas penawaran dibagi 5, yaitu: 1.Penawaran elastis: terjadi karena koefisien elastisitas penawaran lebih dari satu. Es I 2.Penawaran inelastis: terjadi karena koefisien elastisitas penawaran lebih kecil daripada satu. Es< I 3.Penawaran elastis uniter: terjadi karena koefisien elastisitas penawaran sama dengan satu. Es = I 4.Penawaran elastis sempurna: terjadi karena koefisien elastisitas penawaran sama dengan tak terhingga / tak terdefinisi. Es = ~ 5.Penawaran inelastis sempurna: terjadi karena koefisien elastisitas penawaran sama dengan nol. Es = 0 E. Faktor yang mempengaruhi Elastisitas Penawaran Faktor – faktor yang mempengaruhi elastisitas dari suatu penawaran antara lain: 1. Daya tahan barang. 2. Mobilitas faktor produksi. 3. Waktu yang diperlukan dalam produksi. 4. Kemudahan produsen baru untuk memasuki pasar. F. Pengertian Elastisitas Busur Elastisitas busur adalah elastisitas yang diperoleh dengan menghitung rata – rata harga dan kuantitas suatu barang. G. Jenis-jenis Elastisitas Permintaan Ada lima jenis elastisitas permintaan : 1. Permintaan tidak elastis sempurna : elastisitas = 0. 2. Permintaan tidak elastis : elastisitas < 1. 3. Permintaan uniter elastis : elastisitas = 1. 4. Permintaan elastis : elastisitas > 1. 5. Permintaan elastis sempurna : elastisitas tak terhingga. H. Jenis-jenis Elastisitas Penawaran Ada lima jenis elastisitas penawaran : 1. Penawaran tidak elastis sempurna : elastisitas = 0. Penawaran tidak dapat ditambah pada tingkat harga berapapun, sehingga kurva penawaran (S) akan terlihat vertikal. 2. Penawaran tidak elastis : elastisitas < 1. Perubahan penawaran lebih kecil dari perubahan harga, artinya perubahan harga mengakibatkan perubahan yang relatif kecil terhadap penawaran. 3. Penawaran uniter elastis : elastisitas = 1. Perubahan penawaran sama dengan perubahan harga. 4. Penawaran elastis : elastisitas > 1. Perubahan penawaran lebih besar dari perubahan harga, artinya perubahan harga mengakibatkan perubahan yang relatif besar terhadap penawaran. 5. Penawaran elastis sempurna : elastisitas tak terhingga. Perusahaan dapat menyuplai berarapun kebutuhan pada satu tingkat harga tertentu. Perusahaan mampu menyuplai pada biaya per unit konstan dan tidak ada limit kapasitas produksi. Elastisitas Permintaan dan Elastisitas Penawaran Diposkan oleh irmawan hadi saputra di 6:32 AM Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to Facebook Categories : ekonomi . Elastisitas Permintaan dan Elastisitas Penawaran Dalam kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh suatu masyarakat atau negara menunjukkan bahwa kegiatan permintaan dan penawaran sangat dipengaruhi oleh tinggi rendahnya harga barang yang berlaku. Dengan demikian perubahan harga akan memengaruhi besarnya jumlah barang yang diminta (permintaan) dan jumlah barang yang ditawarkan (penawaran). Seberapa besar pengaruh perubahan harga terhadap jumlah barang dapat dihitung dengan menggunakan rumus elastisitas. Wawasan Ekonomi Harga adalah nilai barang yang ditentukan dengan uang atau alat tukar lain yang senilai, yang harus dibayarkan untuk barang dan jasa pada waktu tertentu di pasar tertentu. 1.DefinisiElastisitas Elastisitas (pemuluran) adalah pengaruh perubahan harga terhadap jumlah barang yang diminta atau yang ditawarkan. Dengan kata lain elastisitas adalah tingkat kepekaan (perubahan) suatu gejala ekonomi terhadap perubahan gejala ekonomi yang lain. Elastisitas terbagi dalam tiga macam, yaitu sebagai berikut. a. Elastisitas harga (price elasticity) yaitu persentase perubahan jumlah barang yang diminta atau yang ditawarkan, yang disebabkan oleh persentase perubahan harga barang tersebut. b. Elastisitas silang (cross elasticity) adalah persentase perubahan jumlah barang x yang diminta, yang disebabkan oleh persentase perubahan harga barang lain (y). c. Elastisitas pendapatan (income elasticity) yaitu persentase perubahan permintaan akan suatu barang yang diakibatkan oleh persentase perubahan pendapatan (income) riil konsumen. 2. Elastisitas Permintaan Elastisitas permintaan (elasticity of demand) adalah pengaruh perubahan harga terhadap besar kecilnya jumlah barang yang diminta atau tingkat kepekaan perubahan jumlah barang yang diminta terhadap perubahan harga barang. Sedangkan besar kecilnya perubahan tersebut dinyatakan dalam koefisien elastisitas atau angka elastisitas yang disingkat E, yang dinyatakan dengan rumus berikut ini. Keterangan: ΔQ : perubahan jumlah permintaan ΔP : perubahan harga barang P : harga mula-mula Q : jumlah permintaan mula-mula Ed : elastisitas permintaan Contoh: Pada saat harga Rp400,00 jumlah barang yang diminta 30 unit, kemudian harga turun menjadi Rp360,00 jumlah barang yang diminta 60 unit. Hitunglah besar koefisien elastisitasnya! Jawab: a. Macam-Macam Elastisitas Permintaan Elastisitas permintaan terdiri atas lima macam. Keterangan: % ΔQd = Persentase perubahan jumlah barang yang diminta % ΔPd = Persentase perubahan harga barang b. Kurva Elastisitas Permintaan Kurva Elastisitas Permintaan c. Menghitung Elastisitas Permintaan secara Matematis Dari rumus elastistas: menunjukkan, bahwa: adalah turunan pertama dari Q atau Q1. Contoh 1: Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan Q = 50 – -P. Tentukan besar elastisitas permintaan pada tingkat harga P = 80! Jawab: Jika P = 80, maka Q = 50 – 1/2 (80) Q = 50 – 40 Q = 10 Contoh 2: Diketahui fungsi permintaan P = 100 – 2Q. Hitung elastisitas permintaan pada tingkat harga P = 50! Jawab: 3. Elastisitas Penawaran Elastisitas penawaraan (elasticity of supply) adalah pengaruh perubahan harga terhadap besar kecilnya jumlah barang yang ditawarkan atau tingkat kepekaan perubahan jumlah barang yang ditawarkan terhadap perubahan harga barang. Adapun yang dimaksud koefisien elastisitas penawaran adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara perubahan jumlah barang yang ditawarkan dengan perubahan harganya. Besar kecilnya koefisien elastisitas penawaran dapat dihitung dapat dengan rumus sebagai berkut. Keterangan: ΔQ : perubahan jumlah penawaran ΔP : perubahan harga barang P : harga barang mula-mula Q : jumlah penawaran mula-mula Es : elastisitas penawaran Contoh: Pada saat harga Rp500,00 jumlah barang yang ditawarkan 40 unit, kemudian harga turun menjadi Rp300,00 jumlah barang yang ditawarkan 32 unit. Hitunglah besarnya koefisien elastisitas penawarannya! Jawab: a. Macam-Macam Elastisitas Penawaran Seperti halnya elastisitas permintaan, elastisitas penawaran juga terdapat lima macam, yaitu: Keterangan: % ΔQs : Persentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan % ΔPs : Persentase perubahan harga barang b. Kurva Elastisitas Penawaran Kurva Elastisitas Penawaran Cara praktis menentukan besarnya elastisitas tanpa mencari turunan Q atau Q1, yaitu: 1) Jika persamaan fungsi menunjukkan P = a – bQ (fungsi permintaan) dan P = a + bQ (fungsi Penawaran), maka rumus elastisitasnya adalah sebagai berikut. Contoh 1: Diketahui fungsi permintaan P = 100 – 2Q. Hitung elastisitas permintaan pada tingkat harga P = 50! Jawab: Dengan cara biasa Jika P = 50, maka 50 = 100 – 2Q 2Q = 50 Q = 25 Contoh 2: Diketahui fungsi penawaran P = 100 + 2Q. Hitunglah elastisitas penawaran pada tingkat harga P = 500! Jawab: Dengan cara biasa Jika P = 500, maka 500 = 100 + 2Q -2Q = -400 Q = 200 Contoh 3: Diketahui Fungsi penawaran P = -100 + 2Q. Hitung elastisitas penawaran pada tingkat harga P = 400! Jawab: Dengan cara biasa Jika P = 400, maka 400 = -100 + 2Q -2Q = -500 Q = 250 2) Jika persamaan fungsi menunjukkan Q = a – bP (fungsi permintaan) dan Q = a + bP (fungsi penawaran), maka rumus elastisitasnya adalah sebagai berkut. Contoh 1: Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan Q =50 – 1/2 P. Tentukan besar elastisitas permintaan pada tingkat harga P = 80! Jawab: Dengan cara biasa Jika P = 80, maka Q =50 – 1/2 (80) Q = 50 – 40 Q = 10 Contoh 2: Fungsi penawaran suatu barang ditunjukkan oleh persamaan Q = 50 + 2P. Tentukan besar elastisitas penawaran pada tingkat harga P = 50! Jawab: Dengan cara biasa Jika P = 50, maka Q = 50 + 2(50) Q = 50 + 100 Q = 150 4. Produsen dan fungsi produksi 1. Pengertian Produsen Produsen dalam ekonomi adalah orang yang menghasilkan barang dan jasa untuk dijual atau dipasarkan. Orang yang memakai atau memanfaatkan barang dan jasa hasil produksi untuk memenuhi kebetuhan adalah konsumen. Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. 1. Fungsi produksi Pada umumnya ekonomi menggunakan fungsi produksi untuk menggambarkan hubungan antara input dan output. Fungsi produksi menunjjukan berapa banyak jumlah maksimum output yang dapat diproduksi apabila sejumlah input yang tertentu dipergunakan pada proses produksi(Sri Adiningsi, 1999: hlm 5) Fungsi produksi adalah suatu skedul (atau tabel atau persamaan matematis) yang menggambarkan jumlah output maksimum yang dapat dihasilkan dari satu set faktor produksi tertentu, dan pada tingkat teknologi tertentu pula. Singkatnya fungsi produksi adalah katalog darikemungkinan hasil produksi(Ari Sudarman, 2004: hlm 108) Fungsi produksi menunjukkan sifat hubungan di antara faktor¬faktor produksi dan tingkat produksi yang dihasilkan. Faktor-faktor produksi dikenal pula dengan istilah input dan jumlah produksi selalu juga disebut sebagai output.(Sadono Sukirno, 2008 : him 193) Dari pengertian diatas dapat dipahami mengenai unsur-unsur dan Faktor-faktor produksi disini yang dimaksud adalah tanah, modal, tenaga kerja dan keahlian keusahawan dimana tetap jumlahnya. Hanya tenaga kerja dipandang sebagai faktor produksi yang berubah-ubah. jumlahnya. Dengan demikian perkaitan antara faktor produksi yang digunakan dan tingkat produksi yang dicapai adalah perkaitan antara jumlah tenaga kerja yang digunakan dan jumlah produksi yang dicapai. 3 variabel independen yaitu Bahan Baku, Tenaga Kerja, dan PemasaranHasil produksi. a. Bahan baku Menurut Mulyadi (1986: 118) bahan baku adalah bahan yang membentuk bagian integral produk jadi. Bahan baku yang diolah dalam perusahaan manufaktur dapat diperoleh dari pembelian lokal, pembelian import atau dari pengolahan sendiri. Adapun jenis jenis bahan baku menurut Gunawan Adisaputro dan Marwan Asri (1982: 185) terdiri dari 1. Bahan baku langsung (direct material) Bahan baku langsung adalah semua bahan baku yang merupakan bagian daripada barang jadi yang dihasilkan. Biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan mentah langsung ini mempunyai hubungan yang erat dan sebanding dengan jumlahbarang jadi yang dihasilkan. 2. Bahan baku tak langsung (indirect material) Bahan baku tak langsung adalah bahan baku yang ikut berperanan dalam proses produksi, tetapi tidak secara langsung tamapak pada barang jadi yang dihasilkan. Seandainya barang jadi yang dihasilkan adalah meja dan kursi maka kayu merupakanbahan baku langsung, sedangkan paku dan plamir merupakan bahan mentah tak langsung. Sumber : id.shvoong b. Tenaga kerja Tenaga Kerja adalah seluruh jumlah penduduk yang dianggap dapat bekerja dan sanggup bekerja jika ada permintaan kerja, tenaga kerja dapat dilihat dari konsepproduktivitasnya. Sumber : socialrewardsurvey Tenaga kerja faktor produksi ini bukan saja berarti jumlah buruh yang terdapat dalam perekonomian. Pengertian tenaga kerja meliputi juga keahlian dan ketrampilan yang mereka miliki. Dari segi keahlian dan pendidikannya, tenaga kerja di bedakan kepada tiga golongan berikut: 1. Tenaga kerja kasar adalah tenaga kerja yang tidak berpendidikan atau rendah pendidikannya dan tidak memiliki keahlian dalam suatu bidang pekerjaan, 2. Tenaga kerja terampil adalah tenaga kerja yang memilki keahlian dari pelatihan atau dari pengalaman kerja seperti montir mobil, tukang kayu dan ahli merepasi TV dan radio. 3. Tenaga karja terdidik adalah tenaga kerja yang memiliki pendidikan cukup tinggi dan ahli dalam bidang tertentu seperti dokter, akuntan, ahli ekonom dan insinyur. .(sudonosukirno, 2003: hlm 7) Konsep produktivitas kerja dapat dilihat dari dua dimensi, yaitu dimensi individu dan dimensi organisasian. Dimensi individu melihat produktivitas dalam kaitannya dengan karakteristik¬karakteristik kepribadian individu yang muncul dalam bentuk sikap mental dan mengandung makna keinginan dan upaya individu yangselalu berusaha untuk meningkatkan kualitas kehidupannya. Sedangkan dimensi keorganisasian melihat produktivitas dalam kerangka hubungan teknis antara masukan (input) dan keluaran (out put). Oleh karena itu dalam pandangan ini, terjadinya peningkatan produktivitas tidak hanya dilihat dari aspek kuantitas, tetapi juga dapat dilihat dari aspek kualitas, Pemasaran Hasil produksi Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain (Kotler, 2002: hlm 9) Perencanaan pemasaran harus dimulai dari penetapan tujuan perusahaan, misalnya tujuan yang ingin dicapai: a. Menciptakan kepuasan pelanggan melalui tawaran produk b. Meningkatkan kwalitas produk c. Meningkatkan pasar d. Medapat laba dalam jangka pendek dan panjang (Ali Hasan 2008: hlm 31) Meskipun beberapa perusahaan mempunyai tujuan yang sama, tetapi strategi yang digunakan berbeda-beda. Umumnya strategi pemasaran adalah: a. Memilih pelanggan sasaran yang dituju atau dilayani b. Mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan pelanggan c. Menentukan bauran pemasaran panjang (Ali Hasan 2008: Mm 32) Agar strategi pemasaran dapat dijalankan, menajer pemasaran diharuskan untuk mengembangkan program-program pemasaran, seperti berikut: a. Target penjualan b. Anggaran pemasaran c. Alokasi bauran pemasaran d. Penetapan harga e. Alokasi anggaran pemasaran pada masing-masing kelompok(Ali Hasan 2008: him 32) Implementasi perencanaan pemasaran akan menjadi aktivitas terbaik perusahaan harus diorganisasikan melalui struktur organisasi yang mencerminkan kegiatan pemasaran yang optimal. 5. Mengoptimalkan atau memaksimalkan produksi MENGOPTIMALKAN PRODUKSI adalah upaya meningkatkan nilai dari suatu produksi. Seperti meningkatkan kualitas produksi, jumlah produksi, manfaat produksi, bentuk fisik produksi, dsb. Adapun kegiatan optimalisasi produksi adalah, Pagar Alam Optimalkan Budidaya Kopi Stek Pagaralam, CyberNews. Pemerintah Kota Pagaralam, Sumatra Selatan (Sumsel) mengoptimalkan pengembangan budidaya kopi stek atau sambung, sebagai upaya meningkatkan jumlah produksi salah satu hasil komoditas andalan Sumsel itu. Kepala Dinas Dishutbun setempat, Hasan Bahrin Ibnu, di Pagaralam, Sabtu, mengatakan, keterbatasan lahan dan sebagian besar batang kopi sudah kurang produktif, sehingga perlu pengoptimalkan budidaya kopi stek. "Melalui program stek, hampir setiap tahun perkembangan perkebunan kopi mengalami peningkatan produksi sekitar 5 hinggaa 10 persen," kata dia. Ia mengatakan, tanaman kopi stek ini sudah mulai digalakkan dan hampir 30 persen masyarakat melakukan percobaan, dan hasilnya cukup memuaskan. "Biasa untuk satu hektare kopi hanya 500 kg hingga satu ton per tahunnya, setelah melalui budidaya stek mampu meningkatkan produksi mencapai 3-4 ton per tahun," kata dia. Menurut dia, melalui pengembangan kopi stek ini, para petani bisa terbantu karena produksi kopi bertambah, dan pemerintah juga akan memberikan bantuan untuk pengembangannya. "Untuk saat ini ada 50 hektare lahan yang dipilih dari lima kecamatan di Pagaralam akan dibantu, yakni Kecamatan Pagaralam Utara, Pagaralam Selatan, Dempo Utara, Dempo Selatan dan Dempo Tengah," kata dia lagi. "Dishutbun juga melakukan penyuluhan, pembinaan dan pelatihan agar petani mendapatkan hasil dan cara yang baik dalam menyambung," ungkapnya. Dikatakannya, realisasi pemberian bantuan kopi stek dan pemberian sarana pupuk juga akan ditingkatkan. Sebetulnya, kata Hasan Barin, kendalah utama dalam pengembangan tanaman kopi ini adalah faktor cuaca, namun dengan adanya bantuan pemberian pupuk, diharapkan bisa menghasilkan kopi yang berkualitas. Dia berharap, melalui program penyambungan stek kopi ini akan dapat meningkatkan produksi pada tanaman kopi petani. "Produksi kopi selama ini hanya mampu 500 gram saja per batang, setelah melalui penyambungan stek kopi itu mengalami peningkatan produksi mencapai tiga kali lipat," katanya. Menghitung EOQ Menghitung EOQ secara Matematis TAC : Total biaya persediaan tahunan (Total Annual Inventory Cost) TOC : Total biaya pesan (Total ordering cost) TCC : Total biaya simpan (total carrying cost) R : Jumlah pembelian (permintaan ) selama satu periode C : Biaya simpan tahunan dalam rupiah / unit S : Biaya setiap kali pemesanan Q : kuantitas pemesanan (unit/order) Q* : jumlah pesanan optimum (EOQ) TC : total biaya persediaan minimum (minimum total inventory cost) Rumus-rumus 1. TAC=TOC + TCC 2. TOC =(R/Q)S 3. Frekuensi pemesanan/tahun = R/Q 4. Rata-rata persediaan pertahun = Q/2 ; TOC = (Q/2)C 5. EOQ=Q*=V(2RS/C) : akar dari (2RS/C) Menghitung karakteristik lain dari kebijakan persediaan optimum : 1. Total biaya tahunan minimum (TIC) : TC=(R/Q*)S + (Q*/2)C 2. Total biaya pemesanan tahunan (TOC) : TOC=(R/Q*)S 3. Total Biaya Simpan Tahunan(TCC) : TCC=(Q*/2)C 4. Frekuensi pemesanan optimum/tahun (F*) : F*=R/Q* 5. Jarak Siklus optimum (T*) : T=Q*/R Contoh : Toko Kubota rata-rata menjual 1.000 generator per bulan dan permintaan generator selama satu tahun diperkirakan konstan. Toko Kubota akan menetapkan kebikajan pemesanan sebanyak 2.000 generator setiap kali pemesanan dengan waktu tunggu (lead time) 6 hari. Bagian kalkulasi biaya telah menetapkan bahwa biaya setiap kali pemesanan adalah Rp. 600.000 dan biaya penyimpanan tahunan adalah 10.000 per unit. Tentukan TIC, EOQ dst Jawab : Diketahui R=1.000 x 12 = 12.000/tahun S= 600.000 C = 10.000/unit EOQ=Q*=V(2RS/C) = V(2x12.000/600.000)/10.000 = 1.200 unit TC=(R/Q*)S + (Q*/2)C = (12.000/1.200)600.000 + (1.200/2)10.000 = 12.000.000 TOC=(R/Q*)S = (12.000/1.200)600.000 = 6.000.000 TCC=(Q*/2)C = (1.200/2)10.000 = 6.000.000 F*=R/Q* = 12.000/1.200 = 10 kali T=Q*/R = 1.200/12.000 = 0,1 PENGARUH DISKON TERHADAP EOQ Contoh : Perusahaan cor logam PT Batur menggunakan bahan sebesar 5.000 Kg/tahun. Biaya pemesanan Rp. 49.000 setiap kali pembelian dan biaya simpan Rp. 1.000 per kg. Seorang rekanan menawarkan harga diskon seperti dalam table. Apakah kebijakan pemesanan perlu diubah dengan adanya tawaran supplier tersebut?. Jika perlu diubah, bagaimana seharusnya jumlah pesanan yang baru? Jumlah Pemesanan Harga Per unit 0 - 999 1.000 - 2.499 2.500 - lebih Rp. 5.000 Rp. 4.850 Rp. 4.750 Penyelesaian 1. Hitung EOQ berdasarkan keadaan sekarang (tanpa diskon). Jika EOQ masuk dalam kategori diskon, maka EOQ akan dipertahankan dan harga diskon dapat dimanfaatkan. EOQ=V(2(5.000)(49.000))/1.000 = 700 Kg 2. Hitung total biaya tahunan berdasarkan EOQ, kemudian hitung total biaya tahunan untuk kuantitas minimum dalam kategori diskon Q1=1.000 dan Q2=2.500. Total biaya tahunan = TAC + (kebutuhan x harga per kg) =(R/Q*)S + (Q*/2)C + (RxP) a. EOQ = 700 Kg TAC=(R/Q*)S + (Q*/2)C + (RxP) = (5.000/700)49.000 + (700/2)1.000 + (5.000x5.000) = 25.700.000 b. EOQ = 1.000 Kg TAC=(R/Q*)S + (Q*/2)C + (RxP) = (5.000/1.000)49.000 + (1.000/2)1.000 + (5.000x4.850) = 24.995.000 c. EOQ = 2.500 Kg TAC=(R/Q*)S + (Q*/2)C + (RxP) = (5.000/2.500)49.000 + (2.500/2)1.000 + (5.000x4.750) = 25.098.000 Kesimpulan : Total biaya tahunan menurun bila Q=1.000 dan akan naik jika Q=2.500. Hasil ini menunjukkan PT Batur harus mengubah pesanan menjadi 1.000 setiap kali pemesanan karena biayanya lebih kecil. Aturan untuk mengevaluasi keadaan kuantitas diskon adalah : 1. Hitung EOQ pada harga diskon pertama, apabila EOQ terletak dalam criteria diskon berarti merupakan kuantitas pemesanan yang terbaik. 2. Jika tidak, hitung EOQ pada harga diskon kedua, bandingkan total biaya antara EOQ untuk mendapatkan total biaya yang paling rendah, sehingga EOQ di temukan Latihan : Selama satu tahun digunakan 250 unit bahan, biaya pemesanan Rp. 5.000 dan biaya penyimpanan 20% dari nilai bahan. Harga Diskon adalah sbb : Jumlah Pemesanan Harga Per unit 1 - 50 51 - 100 101 - lebih Rp. 1.500 Rp. 1.350 Rp. 1.000 5. Menjelaskan, Menghitung, dan Memilih Biaya Yang Paling Optimal Dalam materi ini pada kehdupan kita harus amati dalam menghitung dan memilih biaya yang paling optimal karena dengan memilih data yang paling optimal akan menghemat keuangan kita tanpa harus membelanjakan segala keinginan yang dirasa belum dipantas kita dapatkan karena kebutuan lain yang lebih penting. Dalam kasus ini kita harus teliti dengan menghitung jika kita asumsikan perbulanya ia mendapatkan gaji 3jt/bulan maka jika kita jabarkan ia akan dibayar dengan upah perharinya 3jt/30hr =100 ribu / hari nya, Maka jika ia harus memilih untuk menggunakan biaya yang paling optimal maka ia harus menghabiskan uang makan sehari sebesar 30rb, lalu ongkos bensin seharinya minimal 15rb, maka ia hanya adapat menyisihkan sekitar 55ribu perhari, dan pendapatan yang maksimal itu bukanlah seberapa besar pendapatanya sehari – hari, melainkan seberapa besar ia dapat menyisihkan pendapatannya dalam bentuk tabungan untuk masa depan dia.

KARTU KREDIT Perlu diketahui kartu kredit bukan hanya dikeluarkan oleh bank, tapi juga oleh perusahaan keuangan lainnya. Setiap kita tahu kartu kredit di Indonesia pasti pikiran kita langsung tertuju kartu kredit yang dikeluarkan oleh Bank. Jika kita cermati, sebenarnya bank tidak hanya menerbitkan kartu kredit untuk calon nasabahnya, melainkan juga menerbitkan berbagai kartu lain yang berfungsi dan kegunaannya bisa dikatakan hampir sama dengan kartu kredit. Berbagai jenis kartu yang dikeluarkan oleh bank antara lain : 1. Kartu ATM (Automatic Teller Machine) Yaitu yang diterbitkan oleh bank kepada seseorang jika orang itu menjadi nasabah bank tersebut. Dan kartu ini bukan wajib tetapi hamper sebagian nasabah mengharapkan nya karena mendatangkan kemudahan akses atas berbagai fasilitas bank yang bias dilakukan melalui mesin ATM. ATM berfungsi menarik uang tunai dan untuk melakukan berbagai transaksi pembayaran atau transfer setiap saat disejumlah ATM yang tersebar di segala tempat. Jadi nasabah tidak perlu antri didepan teller bank sehingga bank mudah melayani nasabahnya. 2. Kartu Cash (Cash Card) Jika kartu ATM tidak bias dipergunakan langsung didepan teller bank, cash card bias dipergunakan untuk menarik uang tunai baik itu di mesin ATM maupun di depan teller-teller bank, bahkan pada sejumlah merchant. Jadi kegunannya lebih efektif disbanding kartu ATM. Yang memiliki cash card tidak perlu menunjukkan buku tabungan atau mengisi slip penarikan tunai jika ingin mengambil uang, cukup dengan menunjukkan kartu tersebut didepan teller sebab cash card juga berfungsi sebagai identitas diri. Jika tidak ada mesin ATM, tetapi ada sejumlah merchant yang menerima cash card, nasabah bias mengambil dananya. 3. Kartu Debit (Debit Card) Yaitu kartu yang dikeluarkan bank yang berfungsi hanya untuk melakukan transaksi belanja. Penggunaan jenis kartu ini otomatis langsung memotong saldo tabungan begitu dipergunakan untuk belanja. Ditinjau dari daya penerimannya disejumlah merchant, kartu debit ada yang bersifat local, regional ataupun internasional. Jenis local hanya dapat dipergunakan hanya dinegara tempat bank didirikan dan dikota-kota tertentu. Jenis regional hanya bias digunakan di negara-negara tertentu dan biasanya penerbit kartu juga buka usaha di Negara itu. Jenis internasional bias diterima di seluruh belahan dunia, misalnya kartu visa Electron, MasterCard Electronic, Maestro dan Cirrus. 4. Kartu Charge (Charge Card) Charge Card ini mirip kartu kredit. Untuk mendapatkannya perlu syarat-syarat tertentu dan agak sulit. Karena begitu memiliki charge card diberikan kebebasan penuh untuk menggunakan dana dari bank yang tidak terbatas. Tentunya hal ini berbeda dalam setiap individu nasabah tergantung perhitungan sesuai kondisi financial masing-masing. Uniknya lagi kartu jenis ini tidak dikenakan bunga kepada mereka yang memilikinya, melainkan hanya late charge (biaya keterlambatan pembayaran). Anda tetap diberi jangka waktu biasanya satu (1) bulan untuk melunasi semua tagihan. Anda tidak bias melunasi dengan menyicil, seperti pada kartu kredit. Jika tidak bias membayar penuh otomatis kartu akan diblokir sampai seluruh tagihan dilunasi. Seperti kartu kredit dikenakan iuran tahunan. Contoh yang ada Diners Club International, BCA Blue Card. 5. Kartu Kredit (Credit Card) Yaitu kartu yang dikeluarkan bank yang meminjami sejumlah dana tanpa harus memiliki dana atau tabungan dibank. Pemilik akan dikenakan iuran tahunan yang besarnya ditetapkan bank. Berbeda dengan charge card, dana yang bisa dipergunakan baik untuk menarik uang tunai maupun berbelanja terbatas pada plafon pagu kartu kredit yang disetujui. Kelebihan kartu kredit ini tidak harus membayar secara penuh jumlah tagihan ketika jatuh tempo karena boleh menyicil denganjumlah minimal tertentu. Sisanya termasuk bunga ditagihkan pada bulan berikutnya. Dengan kemajuan teknologi dan tuntutan hidup modern perkembangan selanjutnya kita sering menemui satu kartu plastic yang berfungsi merangkum semua jenis kartu, misalnya Kartu paspot BCA yang memiliki fungsi sebagai kartu kredit, kartu cash dan kartu ATM bahkan bisa untuk mengambil uang tunai disejumlah merchant yang mencantumkan logo TUNAI BCA. Dan masih banyak lagi fungsi dan contoh kartu-kartu disesuaikan kebutuhan dan perkembangan teknologi.

RESEP BUBUR SUKABUMI Bahan Bubur: 2 liter air 2 lembar daun salam 3 sdt garam 200 g beras, cuci, tiriskan Kuah: 1/2 ekor ayam buras/negeri, potong-potong 2 sdm minyak sayur 1 sdm kecap manis Haluskan: 10 butir bawang merah 4 siung bawang putih ¼ butir pala ½ sdt merica butiran 5 butir kemiri 1 cm kunyit 1 sdt ketumbar 2 sdt garam Pelengkap: 3 sdm kedelai goreng 2 buah cakue, iris halus 2 sdm seledri cincang 3 sdm bawang merah goreng 100 g kerupuk kanji goreng Cara membuat: 1. Bubur: Didihkan air, garam dan daun salam. Masukkan beras, masak hingga beras hancur dan kental. Angkat. 2. Kuah: Rebus ayam bersama air secukupnya hingga ayam lunak. Angkat ayam, ukur kaldunya sebanyak 1 liter. 3. Goreng ayam hingga kecokelatan. Suwir halus dagingnya. Sisihkan. 4. Didihkan kaldu. Panaskan minyak, tumis bumbu halus hingga harum. Angkat. 5. Masukkan ke dalam kaldu, tambahkan kecap. Didihkan kembali. Angkat. 6. Taruh bubur di mangkuk-mangkuk saji. Siram kuah, beri ayam suwir, dan Pelengkapnya. Sajikan hangat.

Nama : ABDUL GHOFUR NPM : 10108005 Kelas : 2KA36 MATERI : TEORI ORGANISASI UMUM 2 TUGAS SOFTSKILL TEORI ORGANISASI UMUM 2 Ruang Lingkup Ekonomi 1.Definisi dan metodologi ekonomi ? Ekonomi adalah ilmu mengenai asas-asas produksi, distribusi dan pemakaian barang-barang serta kekayaan seperti : hal keuangan, perindustrian, dan perdagangan. Metodologi ekonomi adalah ilmu yang mempelajari metode biasanya metode ilmiah yang berketerkaitan dengan ekonomi, termasuk prinsip tentang pertimbangan ekonomi. 2. Masalah-masalah yang mempengaruhi mekanisme harga ? Faktor-faktor masalah yang sangat mempengaruhi mekanisme harga adalah krisis financial secara menyeluruh yang menyebabkan penghambatan ekonomi. Akibatnya suku bunga pada perbankan terus menurun. 3. Definisi sistem ekonomi dan macam-macam sistem ekonomi ? Sistem ekonomi yaitu sistem atau hal-hal yang mengatur suatu kegiatan ekonomi yang sedang berlangsung. Macam-macam sistem ekonomi : a. sistem ekonomi sosialis-komunistik Kebalikan dari sistem ekonomi liberal-kapitalis. Sumber daya ekonomi dikuasai oleh negara. b. sistem ekonomi pasar Individu dan perusahaan bebas menentukan bagaimana kegiatan ekonomi berlangsung. c. sistem ekonomi liberal-kapitalis Sistem yg memberikan kebebasan kepada pelaku ekonomi untuk melakukan kegiatan bagi kepentingan sumber daya ekonomi d. sistem ekonomi terpusat Kebijakan yang menyangkut produksi, distribusi dan konsumsi dibuat dan di tentukan oleh pemerintah. Penentuan Harga Permintaan dan Penawaran 1.Definisi penawaran dan permintaan ? Penawaran adalah barang yang ditawarkan untuk dijual dengan tingkat harga yang bervariasi. Penawaran ini untuk penjual yang menawarkan barangnya kepada pembeli. permintaan adalah barang yang akan dibeli atau diminta dengan harga tertentu. Permintaan disini bagi masyarakat sebagai konsumen yang membeli barang ataupun jasa. 2. Hukum permintaan dan penawaran ? Hukum penawaran adalah semakin tinggi harga semakin banyak jumlah barang yang bersedia ditawarkan. Sebaliknya semakin rendah tingkat harga semakin sedikit jumlah barang yang bersedia ditawarkan. Hukum permintaan adalah semakin turun tingkat harga maka semakin banyak jumlah barang yang tersedia diminta dan sebaliknya semakin naik tingkat harga semakin sedikit jumlah barang yang bersedia diminta. 3. Faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran ? Faktor yang mempengaruhi permintaan : a. Harga barang itu sendiri b. Harga barang komplementer (pelengkap) c. Jumlah Pendapatan perkapita d. Selera konsumen e. banyaknya penduduk Faktor yang mempengaruhi penawaran : a. Harga barang tertentu b. Harga barang pengganti c. Biaya produksi barang d. Kemajuan teknologi e. Besarnya Pajak a. Menjelaskan apa yang mempengaruhi pergeseran kurva permintaan dan penawaran ? Hal yg dapat mempengaruhi pergeseran kurva penawaran:  Rata-rata pendapatan konsumen. Apabila pendapatan naik, setiap orang akan cenderung lebih konsumtif maka membeli lebih banyak meskipun harga barang tidak murah.  Ukuran pasar. Kota yang populasinya lebih besar biasanya akan membeli lebih banyak daripada kota yang populasinya kecil.  Harga dan ketersediaan produk-produk yang berkaitan. Salah satunya yang penting adalah produk substitusi. Misalnya, permintaan mobil berukuran sedang akan rendah apabila harga mobil berukuran kecil murah.  Pengaruh-pengaruh khusus. Contohnya : permintaan produk jersey bola menjelang musim kompetisi bola. Hal yang dapat mempengaruhi pergeseran kurva penawaran :  Harga input. harga input contohnya mesin dan material mempengaruhi biaya produksi. semakin rendah harganya, semakin banyak kuantitas yang bersedia diproduksi.  Kebijakan pemerintah. Kebijakan seperti pajak, teknologi yang boleh atau tidak boleh digunakan, lingkungan sosial, biaya upah, dan lain-lainnya.  Pengaruh-pengaruh khusus. Misalnya cuaca mempengaruhi produksi pertanian, dorongan yang tinggi akan inovasi menghasilkan produk inovatif, dll.  Tingkat teknologi yang digunakan. Teknologi berkaitan dengan biaya produksi. Perkembangan teknologi yang mengakibatkan menurunkan biaya produksi. Semakin rendah biaya produksi atas suatu produk semakin banyak jumlah yang diproduksi atau dijual. 4. Penentuan harga keseimbangan ? Harga keseimbangan adalah harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen). sehingga penentuan harga keseimbangan itu dipengaruhi oleh produsen dan konsumen. Disaat produsen mematok harga tinggi, konsumen akan cenderung tidak membeli (tidak sepakat) sehingga mengakibatkan tidak seimbangnya penentuan harga. dan sebaliknya, konsumen yang meminta harga sangat rendah, memaksa produsen untuk tidak memberikan barangnya karna akan rugi (tidak sepakat) sehingga mengakibatkan tidak seimbang penentuan harga. Sumber : - www.wikipedia.org - www.google.com - www.obrolanekonomi.com - Buku ekonomi karangan yudhistira