BAB I
PENDAHULUAN


1.1 LATAR BELAKANG
Pada awal tahun 80-an kartu kredit mulai diperkenalkan di Indonesia, untuk mendapatkan kartu kredit bukan merupakan hal yang mudah. Waktu itu perusahaan yang menerbitkan kartu kredit tidak sebanyak saat ini. Jika kita ingin memiliki kartu kredit kita harus mendatangi mereka. Tapi sejak pemerintah menggulirkan dunia perbankkan menggunakan kartu kredit, perusahaan yang menerbitkan kartu kredit tumbuh bagaikan cendawan di musim hujan. Semua bekerjasama dengan VISA dan MasterCard International untuk dapat menerbitkan kartu di Indonesia. Berbagai cara ditempuh untuk menarik sebanyak mungkin nasabah baru meski terkadang mengelabui.
Timbul pertanyaan, mengapa bank-bank dan lembaga keuangan itu gencar menarik nasabah baru? Hal ini karena bisnis kartu kredit merupakan lahan bisnis yang sangat menggiurkan dan berfungsi praktis bagi pemiliknya tidak perlu antrian panjang datang di teller bank, menyingkat waktu dan bagi bank berfungsi ekonomis karena tidak perlu sewa gedung , membayar karyawan serta bayar denda-denda merupakan keuntungan yang menggiurkan.
Kartu Kredit (Credit Card)
Yaitu kartu yang dikeluarkan bank yang meminjami sejumlah dana tanpa harus memiliki dana atau tabungan dibank. Pemilik akan dikenakan iuran tahunan yang besarnya ditetapkan bank. Berbeda dengan charge card, dana yang bisa dipergunakan baik untuk menarik uang tunai maupun berbelanja terbatas pada plafon pagu kartu kredit yang disetujui. Kelebihan kartu kredit ini tidak harus membayar secara penuh jumlah tagihan ketika jatuh tempo karena boleh menyicil denganjumlah minimal tertentu. Sisanya termasuk bunga ditagihkan pada bulan berikutnya.

Kalau kita terjemahkan kata ‘kredit giro’ ini secara langsung artinya adalah kartu pinjaman. Atau kartu yang memberikan kesempatan kepada pembawanya untuk mendapatkan pinjaman.
Namun kebanyakan ortang , khususnya di Indonesia kurang memahami atau salah menafsirkan definisi dan fungsi dari kartu kredit. Kartu kredit telah dijadikan oleh masyarakat sebagai gaya hidup. Mereka yakin dengan memiliki kartu kredit, mereka merasa memiliki gaya hidup yang mewah. Selain itu ada juga yang menggunakan kartu kredit untuk memuaskan batinnya untuk melakukan konsumsi barang yang berlebihan dan tidak berguna. Mereka lupa, bahwa dibalik kemudahan dari kartu kredit menanti tagihan hutang yang terus berkembang.
Bagi orang yang kesulitan dalam pembayaran kartu kredit, maka dalam hal ini bank akan melakukan beberapa cara agar orang tersebut membayar hutangnya. Salah satu caranya yaitu dengan memerintahkan Debt Colector untuk menagih hutang dan disinilah mulai timbul banyak masalah.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam makalah adalah:
1. Kemudahan dalam mendapatkan kartu kredit tanpa diimbangi kesadaran dalam penggunaanya.
2. Kurangnya sosialisasi mengenai kartu kredit yang mengakibatkan kerugian bagi pemiliknya.
3. Sifat konsumerisasi yang meluas terhadap masyarakat khususnya ibu rumah tangga, membuka peluang yang besar bagi bank dalam memasarkan kartu kredit kepada ibu rumah tangga tersebut..

1.3 TUJUAN
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menganalisa setiap permasalahan yang ada pada pengguna kartu kredit itu sendiri khususnya ibu rumah tangga.










1.4 SISTEMATIKA PENULISAN

BABI : PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN
SISTEMATIKA PENULISAN
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI KARTU KREDIT
2.2 PENYEBAB IBU RUMAH TANGGA KONSUMTIF
2.3 DAMPAK DARI KARTU KREDIT
2.4 PENYEBAB KARTU KREDIT MUDAH DIDAPAT

BAB III : PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
3.3 DAFTAR PUSTAKA










BAB II
PEMBAHASAN MASALAH

2.1 DEFINISI KARTU KREDIT
Kartu kredit adalah sarana untuk berbelanja yang memungkinkan penundaan pembayaran atas pembelian barang atau jasa. Pihak-pihak yang terlibat dalam mekanisme kartu kredit adalah sebagai berikut :
1. Acquirer
Acquirer adalah pihak yang mengelola penggunaan kartu kredit.
2. Pemegang Kartu
Pemegang kartu terdiri dari individu yang telah memenuhi prosedur dan persyaratan yang telah ditentukan oleh penerbit untuk dpaat diterima sebagai anggota dan berhak menggunakan kartu tersebut sesuai dengan kegunaannya.
3. Penerbit
Penerbit dapat berupa bank, lembaga keuangan, dan perusahaan lain yang berfungsi mengeluarkan dan megelola suatu kartu dalam hal ini kartu kredit.
4. Merchant
Merchant adalah pihak yang menerima pembayaran dengan kartu kredit. Merchant dapat berupa supermarket, toko-toko kecil, dan lainnya.
Macam-macam kartu kredit yang banyak di pasarkan kepada lingkungan masyarakat khusus nya ibu rumah tangga yaitu :
• Kartu Silver, Kartu Classic, Kartu Biru, dll
• Kisaran limit kredit : Rp. 3 juta – 7 juta
• Kisaran annual fee : 125 – 150 rb / Tahun
• Kartu Gold, Kartu Primeir
Pada makalah ini penulis lebih membahas khususnya permasalahan yang terjadi pada kalangan ibu rumah tangga yang sering terjadi pada lingkungan si penulis yang mempunyai kebiasaan dalam penggunaan kartu kredit yang agak berlebiahan sehingga mengakibatkan hutang yang tidak bisa tertutupi dan banyak menyusahkan anggota keluarga yang lainnya yang menyebabkan kebangkrutan

.
Contohnya seperti ini :
X adalah seseorang yang selalu tidak dapat menahan diri untuk berbelanja baju dan sepatu ketika memiliki uang padahal baju dan sepatunya sudah banyak, meskipun X tahu kalau uang itu untuk membayar kuliah anaknya. X tetap membelanjakan uang tersebut. Namun, setelah selesai berbelanja dan menghabiskan uangnya, X menyesal kenapa dirinya tidak mampu untuk menahan keinginannya untuk berbelanja. X merasa tersiksa dengan perilaku belanjanya ini. Selain itu, X selalu mempersepsi orang lain berdasarkan banyaknya kepemilikan harta karena baginya, orang lain akan menghormati dan menghargai jika dirinya memiliki banyak barang.
Pada saat ini, di kota-kota besar banyak didirikan mall yang menawarkan berbagai produk-produk fashion terbaru. Hal ini akhirnya, membuat sebagian besar masyarakat sering berkunjung ke mall, apalagi bagi orang-orang yang tidak mampu menahan keinginannya untuk berbelanja. Sebelumnya, saya ingin bertanya pada Anda "Mengapa Anda membeli begitu banyak pasang sepatu dan baju namun tidak mengenakannya? Apa Anda akan mengatakan bahwa sepatu dan baju itu tampak begitu menarik tetapi sesudah membeilnya, Anda merasa kurang menyukainya?"
Oleh karena itu penulis akan lebih untuk mencari tahu semua yang mengakibatkan semua dampak dari kartu kredit terhadap ibu rumah tangga sehingga mendapatka solusi yang terbaik untuk menyelesaikannnya.

2.2 PENYEBAB IBU RUMAH TANGGA KONSUMTIF
Dibawah ini merupakan penyebab-penyebab dari kehidupan yang konsumtif pada ibu rumah tangga :
1. Hidup yang Sulit

Alasan berhutang yang paling terjadi yang menyebabkan seseorang terlibat utang karena sejumlah gajinya dipotong atau terkena PHK. Alasan lainnya, penghutang terkena penyakit suami atau biaya anak sekolah.


2. Untuk Foya-foya

Kelompok ibu rumah tangga jenis ini tak mampu mengimbangi antara pendapatan dan pengeluaran kehidupan sehari-harinya. Kehidupan setiap bulan kelompok ini sejalan dengan pribahasa besar pasak daripada tiang.

Alasan mengeluarkan uang melebihi kemampuan bisa dipicu dari gengsi yang ingin terlihat kaya di depan teman dan orang-orang terdekat. Namun ada juga orang yang pada dasarnya akrab dengan pola hidup konsumtif.


3. Gila Belanja (shopaholic)

Sebaiknya ibu rumah tangga kartu kredit ini sangat mudah ditipu dengan barisan diskon dan tulisan Sale di pusat belanja maupun outlet-outlet. Dalam pikiran orang tipe ini, belanja saat promosi atau diskon membuatnya merasa berhemat. Padahal yang terjadi, para penggila belanja biasanya membeli barang melebihi kebutuhan dan sering hanya karena tergoda.

Penggila belanja hanya dapat melakukan pembayaran dengan jumlah minimum yang ditentukan penerbit kartu dan sisanya terkena bunga. Akibatnya, tagihan membengkak karena pembayaran hanya 10 persen dari total tagihan. Meskipun dianggap kecil, jika tidak cepat dilunasi, hutang jenis ini akan berjalan terus selama bertahun tahun dan akan membebani di kemudian hari.


4. Pinjam-Meminjam dan Modal Bisnis

ibu rumah tangga menggunakan kartu kredit sebagai sarana untuk meminjamkan orang lain. Sementara lainnya, menggunakan kartu kredit sebagai modal membangun usaha. Alhasil, piutang belum dikembalikan atau usaha mengalami kegagalan atau belum menguntungkan, pengutang tipe ini akan sulit mengembalikan dana yang dipinjam lewat kartu kredit.
2.3 DAMPAK IBU RUMAH TANGGA KONSUMTIF
Dampak-dampak mengakibatkan ibu rumah tangga konsumtif yaitu:
1. Sering mengalami kehabisan uang padahal masih awal bulan.
2. Dapat mengakibatkan seseorang memiliki hutang dalam jumlah yang besar karena untuk memenuhi pikiran-pikiran obsesi untuk berbelanja dan berbelanja.
3. Dapat mengakibatkan seseorang dipecat dari pekerjaannya karena melakukan pemborosan dengan menggunakan uang perusahaan.
4.Memicu seseorang untuk melakukan tindak kriminal (seperti mencuri, memeras,korupsi dll) hanya karena ingin mendapatkan uang demi memnuhi dorongan untuk belanja yang terus-menerus dalam dirinya.
5. Dapat mengakibatkan perceraian karena pasangan dari si penderita shopaholic merasa tersiksa dengan uang yang selalu dihabiskan pasangannya hanya untuk berbelanja dan berbelanja.
6. Dapat mengakibatkan pertengkaran karena pemborosan yang dilakukan oleh penderita shopaholic.
7. Dapat mengakibatkan seseorang bunuh diri karena dalam dirinya selalu muncul pikiran-pikiran obsesi untuk berbelanja dan berbelanja dan si penderita merasa tersiksa jika tidak melakukan pikiran-pikiran obsesinya tersebut.
Dampak dari shopaholic memang sangat merugikan bagi kehidupan seseorang bahkan dapat mengancam keselamatan dirinya sendiri dan orang lain.
2.4 PENYEBAB KARTU KREDIT MUDAH DIDAPAT DAN KEUNTUNGAN KARTU KREDIT
Beberapa kelebihan kartu kredit disesuaikan dengan Bank (card issuer) yang mengeluarkan dibanding dengan pembayaran tunai adalah :
1. Keamanan
Membawa uang tunai dalam jumlah besar jelas tidak aman, selain resiko hilang dan berat seringnya terjadi perampokan pada pembawa uang tunai dalam jumlah besar. Kartu kredit juga bisa hilang tetapi karena adanya fasilitas photocard dan digital signature dalam kartu kredit, jelas kartu tersebut tidak bisa digunakan oleh orang yang menemukannya. Jadi uang yang kita miliki tetap aman.
2. Efisien
Cukup dengan sehelai kartu plastic seukuran kartu telepon kita sudah bisa memiliki dana hingga puluhan bahkan ratusan juta rupiah. Bayangkan dengan uang tunai ratusan juta yang mesti dibawa dalam kopor atau tas yang tentu merepotkan. Bagi mereka yang tidak memiliki nilai tabungan sebesar itu juga memungkinkan karena dana kartu kredit merupakan dana siap pakai yang dipinjamkan bank.
3. Mendapatkan bunga bank
Maksud mendapatkan bunga disini adalah bunga yang kita terima karena saat transaksi kita tidak menggunakan uang tunai sehingga uang tersebut masih tersimpan dalam tabungan kita dibank lain. Mulai dari hari transaksi hingga tanggal jatuh tempo kita memiliki waktu tenggang sekitar 1 (satu) bulan. Berarti uang yang kita simpan dibank sudah mendapatkan bunga.
4. Asuransi perlindungan pembelian
Dicontohkan bila kita membeli Monitor computer secara tunai. Kemudian monitor itu dalam pengiriman pecah. Maka kita kehilangan uang dan monitor.
Tapi kalau kita beli dengan menggunakan kartu kredit, Monitor tersebut bisa diganti karena adanya Purchase Protection yang diberikan Card Issuer yang besarnya tergantung bank yang menerbitkn. Dan untuk mendapatkan klaim asuransi ini setiap card holder hendaknya menanyakan soal itu lebih jelas pada card issuer.
5. Asuransi kecelakaan, ketidaknyamanan dan fasilitas ruang tunggu
Untuk mereka yang sering bepergian dengan pesawat terbang kartu kredit punya manfaat tersendiri, karena setiap pembelian tiket dengan kartu kredit mereka otomatis mendapatkan asuransi perjalanan, asuransi ketidaknyamanan (missal tertunda keberangkatan pesawat dan hilangnya bagasi).
6. Rewads program
Yaitu program yang dikeluarkan oleh card issuer. Setiap transasksi pembelian yang terjadi pada kartu kredit akan mendapat poin yang bisa ditukar dengan hadiah yang diundi ataupun hadiah langsung apabila sudah memenuhi periode yang ditentukan.
7. Terhindar dari resiko uang palsu
Ini merupakan kelebihan kartu kredit bagi pemilik took atau merchant. Dengan menerima pembayaran dengan kartu kredit maka akan terhindar denganuang palsu yang selalu mengancam serta terhindar dari penerimaan uang yang rusak, jelek bahkan lusuh.
8. Diterima diseluruh dunia
Keuntungan yang dirasakan adalah karena kartu kredit diterima diseluruh dunia, berbeda dengan uang tunai yang harus ditukar dengan mata uang setempat agar bisa untuk transasksi.
9. Penolong disaat tidak terduga
Saat kita bepergian dengan mobil kita bawa uang tunai secukupnya. Tapi saat kita terjadi musibah dengan mobil kita karena uang yang kita bawa tidak cukup maka dengan bantuan kartu kredit semua akan teratasi.
10. Prestise
Ini bisa digolongkan keuntungan kartu kredit. Karena kita hidup dinegara berkembang kearah yang lebih maju.





BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dari hasil penulisan makalah ini penulis menyimpulkan bahwa pada kalangan ibu rumah tanngga dalam menggunakan kartu kredit sudah sangat banyak dan tentunya bersifat konnsumtif untuk penggunaannya dan kebanyakan dari ibu-ibu rumah tangga tersebut banyak kartu tipe gold yang mempunyai kisaran bunga yang rendah agar lebih mudah membayarnya dan mayoritas ibu rumah tangga menggunakan untuk keperluan sehari-hari yang tidak tercukupi.

3. 2 SARAN
Penulis menyarankan untuk masyarakat agar berhati-hati dalam menggunakan kartu kredit karena banyak juga hal negatif dalam penggunaannya walaupun ada juga sisi positifnya tapi lebih baik menggunakan uang cash untuk membayar sesuatu transaksi.

3. 3 DAFTAR PUSTAKA
Google.co.id
Wikipedia
Artkel majalah ekonomi











MAKALAH SOFTSKILL B.INDONESIA
DAMPAK DARI KARTU KREDIT TERHADAP IBU RUMAH TANGGA













DISUSUN OLEH
1. ABDUL GHOFUR ( 10108005 )
2. FAISAL RAMADHAN ( 10108749 )
3. MUHAMMAD REZA FAHRIZAL ( 11108351 )
4. WAH YU WIBOWO H ( 12108023 )
5. YUDA PRASETIYADI ( 12108107 )



UNIVERSITAS GUNADARMA